Rabu, Maret 26, 2025
BerandaObjek WisataGarut SelatanMengeksplore Leuweung Sancang Garut Selatan

Mengeksplore Leuweung Sancang Garut Selatan

setelah sebelumnya kami menyusuri kampung dukuhcurug sanghiang Taraje, dan Awit Sirna Alam Darajat, kali ini tim digarut.com sedang mensurvei ke daerah hutan yang berada di garut selatan, yaitu Leuweung Sancang. Merupakan salah satu cagar alam dan hutan konservasi di Indonesia yang bertaraf Internasional yang belum tersentuh oleh fasilitas pariwisata secara khusus dan memiliki luas sekitar 2913 ha dan memiliki sekitar 9 polisi hutan. Dihutan ini juga terkenal akan sejarah juga sarat akan mistiknya karena tidak bisa dipungkiri disinilah tempat prabu Siliwangi menghilang. Setelah kami menuruni anak tangga yang berjumlah 300 dengan ditemani 3 polisi hutan yakni Bpk Asep, pak Kusman, dan pak Ruskindi. Diujung anak tangga terdapat sebuah makam ziarah, pahlahlar, kabalera Rafflesia Patma, meranti merah yang masih kecil, dan jalur bermainnya owa jawa yang merupakan salah satu primata yang terdapat di Leuweung Sancang, sepertinya kami sangat beruntung menemukan primata yang cukup langka ini, akhirnya kami tidak menyia-nyiakan kesempatan yang cukup langka ini untuk mengambil gambar salah satu primata tersebut, karena mereka biasa aktif pada pagi dan siang hari.

hutan-sancang3-750x563

Dihutan ini terdapat sebuah curug, untuk menuju curug tersebut kita harus menyebrangi sebuah sungai yang cukup besar dan deras dengan menggunakan getek. Hutan ini dibagi menjadi 3 cagar alam, yaitu hutan dataran rendah, hutan mangrove, dan cagar alam pantai atau hutan pantai. Leuweung sancang sebenarnya hutan yang masih alami, dengan kualitas air dari hutan pantai yang masih bersih disertai pepohonan yang cukup lebat, ditaburi hewan – hewan liar yang menjadikan suguhan paling istimewa bagi para pelancong. Namun dibalik keindahan tersebut terdapat juga sisa – sisa vandalisme dari orang – orang yang tidak bertanggung jawab, seperti perambahan hutan, penebangan liar hingga pencurian kayu. Apalagi dihutan ini terdapat tumbuhan atau kayu yang cukup langka dan dilindungi seperti kayu meranti merah dan kaboa.

P2EH-21
143649_raflesiapatma8

Kami melanjutkan perjalanan ke hutan mangrove dan hutan pantai dengan menenyusuri pinggiran pantai leuweung sancang. Disana kami disuguhi dengan pemandangan air laut yang masih sangat jernih dengan dibumbui hamparan pasir putih nan elok. Selain itu disana juga terdapat pedada, kijingkang, api-api, pohon kaboa, dan granat. Saat kami mulai masuk ke hutan pantai secara tak sengaja kami menemukan knop atau tunas/cikal bakal Rafflesia Patma, yang menurut perkiraan pak Ruskindi (polhut) akan mekar sekitar satu bulan lagi. Waw pastinya akan menjadi pengalaman yang luar biasa jika kita bisa menyaksikan moment langka ini, karena Rafflesia Patma yang mekar hanya bertahan selama satu minggu.

IMG_0824b_zps6fe2a8fb

Setelah kami puas menikmati dan menelusuri Leweung sancang ini, kami memutuskan untuk kembali pulang, dengan membawa kenangan dipenjelajahan berikutnya, melewati pohon – pohon kayu yang menjadi penyangga tubuhmu, dedaunan yang menjadi rambutmu, dalam balutan keharmonian alam, Leuweung Sancang.

Rendy Thea
Rendy Thea
Life is an adventure, enjoy life while you can. So Woles aja Mas Bro ^_^ !!!
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini